Pages

Thursday, December 8, 2011

TEMPAT WISATA DI JAWA TIMUR



1. Air terjun Sedudo






Air Terjun Sedudo adalah sebuah air terjun dan obyek wisata yang terletak di Desa 
Ngliman Kecamatan SawahanKabupaten NganjukJawa TimurJaraknya sekitar 
30 km arah selatan ibukota kabupaten Nganjuk. Berada pada ketinggian 1.438 meter 
dpl, ketinggian air terjun ini sekitar 105 meter. Tempat wisata ini memiliki fasilitas 
yang cukup baik, dan jalur transportasi yang mudah diakses.
Masyarakat setempat masih mempercayai, air terjun in memiliki kekuatan 
supra natural. Lokasi wisata alam ini ramai dikunjungi orang pada bulan Sura
Konon mitos yang ada sejak zaman Majapahit, pada bulan itu dipercaya membawa 
berkah awet muda bagi orang yang mandi di air terjuntersebut. Setiap Tahun Baru 
Jawa, air terjun Sedudo dipergunakan untuk upacara ritual, yaitu memandikan arca 
dalam upacara Parna Prahista, yang kemudian sisa airnya dipercikanuntuk keluarga 
agar mendapat berkah keselamatan dan awet muda. Hingga sekarang pihak Pemkab
 Nganjuk secara rutin melaksanakan acara ritual Mandi Sedudo setiap tanggal 1 Suro.


2. Gunung Bromo


Gunung Bromo (dari bahasa Sansekerta/Jawa KunaBrahmasalah seorang 
Dewa Utama Hindu), merupakan gunung berapi yang masih aktif dan paling terkenal 
sebagai obyek wisata di Jawa TimurSebagai sebuah obyek wisata
Gunung Bromo menjadi menarik karenastatusnya sebagai gunung berapi yang 
masih aktif.Bromo mempunyai ketinggian 2.392 meter di atas permukaan laut itu 
berada dalam empat wilayah, yakni Kabupaten ProbolinggoPasuruanLumajang
dan Kabupaten Malang.
Bentuk tubuh Gunung Bromo bertautan antara lembah dan ngarai dengan kaldera 
atau lautan pasir seluas sekitar 10 kilometer persegi.
Gunung Bromo mempunyai sebuah kawah dengan garis tengah ± 800 meter 
(utara-selatan) dan ± 600 meter (timur-barat). Sedangkan daerah bahayanya
berupa lingkaran dengan jari-jari 4 km dari pusat kawah Bromo.


3. Goa Ngerong

Goa Ngerong adalah suatu gua dan tempat wisata di Kecamatan Rengel, Tuban
Jawa TimurDi tempat tersebut para pengunjung dapat melihat ribuan ikan di sungai 
yang airnya sangat jernih. Biasanya para pengunjung memberikan biji kapuk randu 
ke dalam sungai agar ikan-ikan tersebut mengapung untuk berebut makanan. 
Karena airnya yang jernih, sebagian besar warga di sekitar tempat tersebut juga 
memanfaatkannya sebagai tempat mandi dan mencuci.




4. Gunung Kelud



Gunung Kelud (sering disalahtuliskan menjadi Kelut yang berarti "sapudalam 
bahasa Jawadalam bahasa Belanda disebut KlutClootKloetatau Kloete) adalah
sebuah gunung berapi di Provinsi Jawa Timur, Indonesia, yang masih aktif. Gunung 
ini berada di perbatasan antara Kabupaten Kediri dan Kabupaten Blitar, kira-kira 
27 km sebelah timur pusat Kota Kediri.






5. Kawah Ijen



Kawah Ijen adalah sebuah danau kawah yang bersifat asam yang berada di puncak 
Gunung IjenJawa Timur, memiliki tinggi 2368 meter di atas permukaan laut dengan 
kedalaman danau 200 meter dan luas kawah mencapai 5466 Hektar. Kawah Ijen 
berada dalam wilayah Cagar Alam Taman Wisata Ijen, Kabupaten Bondowoso
Jawa Timur.


6. Taman Nasional Baluran



Taman Nasional Baluran adalah salah satu Taman Nasional di Indonesia 
yang terletak di wilayah Banyuputih, SitubondoJawa TimurIndonesia
(sebelah utara Banyuwangi). Nama dari Taman Nasional ini diambil dari 
nama gunung yang berada di daerah ini, yaitu gunung Baluran.
Gerbang untuk masuk ke Taman Nasional Baluran berada di 7°55'17.76"S 
dan 114°23'15.27"E.
Taman nasional ini terdiri dari tipe vegetasi sabana, hutanmangrove
hutan musim, hutan pantai, hutan pegunungan bawah, hutan rawa dan hutan 
yang selalu hijau sepanjang tahun. 
Tipe vegetasi sabanamendominasi kawasan Taman Nasional Baluran yakni 
sekitar 40 persen dari total luas lahan.




7. Gua-gong



Goa ini terletak di area pegunungan, tepatnya di dusun Pule, Desa Bomo, 
Kecamatan Punung, Kabupaten Pacitan, 37 KM ke arah barat Kota Pacitan, 
dimana Goa Gong ini dikelilingin oleh beberapa deretan gunung, diantaranya : 
Gunung Mayar, Gunung Gede, Gunung Karang Pulut dan Gunung Gugrah.
Sejarah penemuan Gua Gong sendiri terjadi secara tidak sengaja. Alkisah, 
pada suatu ketika terjadi musim kemarau yang berkepanjangan, sehingga di 
Dusun Pule terjadi kekeringan. Air sangat sulit untuk diperoleh. Mbah Noyo 
Semito dan Mbah Joyo berinisiatif untuk mencari air ke dalam gua yang ada 
di tempat itu. Dengan menggunakan obor yang terbuat dari daun kelapa 
kering yang diikat, mereka mencoba menelusuri lorong-lorong gua. Setelah 
menghabiskan tujuh ikat obor, mereka menemukan beberapa sendang dan 
mandi di dalamnya. Penemuan itu terjadi sekitar tahun 1930.
Sejak saat itulah Goa ini menjadi terkenal. Dengan membayar restribusi kurang 
lebih Rp. 5000; per orang kami pun langsung menuju Goa Gong, sepanjang 
perjalan menuju mulut Goa kami menikmati pemandangan yang tersajikan 
sepanjang jalan yang sedikit menanjak. Deretan kios pedagang makanan khas 
daerah dan kios-kios souvenir. Juga para penjaja penyewa alat penerang senter 
untuk didalam Goa nantinya seharga Rp. 3.000; dimana mereka juga 
menawarkan jasa untuk menjadi guide.
Memasukin mulut Goa Gong kami langsung disambut sebuah pemandangan 
yang sungguh luar biasa indahnya, sangat menakjubkan. Terus memasuki 
sampai kedalam perut Goa sejauh 300 meter ke bawah telah disediakan 
jalur-jalur khusus bagi para pengunjung berupa anak tangga 
dilengkapi pembatas yang dapat digunakan sebagai petunjuk arah.

Goa Gong sangat jauh dari kesan gelap dan mistis. Karena Goa Gong telah 
dilengkapin fasilitas penerang berupa lampu-lampu yang cukup membuat jelas 
pandangan. Selain itu untuk mengantisipasi panas di dalam Goa juga telah 
disediakan beberapa kipas angin berukuran besar supaya kondisi hawa dalam 
goa tidak pengap. Di dalam Goa Gong terdapat 7 titik pemberhentian, batuan 
pembentuknya terdiri dari beberapa jenis batuan seperti karst, marmer dan 
kristal. Terdapat beberapa stalagtit dan stalagmit yang telah menyatu dan 
menjadi semacam penyangga goa, yang paling menakjubkan di dalam adalah
adanya penyangga yang sangat besar yang bentuknya menyerupai tirai. 
Dan bayangkan bahwa diperlukan waktu 10 tahun untuk setiap 1 cm 
pertambahan stalagtit maupun stalagmit.


 
Share